BREAKING NEWS! Anies Baswedan Dilaporkan ke Bawaslu RI, Ini Kasusnya

BREAKING NEWS! Anies Baswedan Dilaporkan ke Bawaslu RI, Ini Kasusnya

22 Desember 2023 0 By Tim Redaksi

NKRIPOST.COM – Capres dengan nomor urut 1 ini dilaporkan oleh sebuah kelompok yang mengatasnamakan Advokat Pengawal Demokrasi (APD).

APD melaporkan Anies Baswedan ke Bawaslu RI.

Adapun melaporkan Anies karena dianggap melanggar kesepakatan damai ketika berkampanye di Jambi pada 14 Desember silam, dengan menyindir dan menjadikan pasangan calon lain sebagai bahan bercandaan.

“Awalnya, Anies menanyakan kepada para ulama yang hadir apakah menonton Debat Perdana Capres, ‘Kebetulan dua hari yang lalu debatnya soal hukum. Ikut ndak lihat debat kemarin? Nobar. Emang sepak bola, untung enggak ada meja di situ’,” kata perwakilan APD bernama Yayan bunyi laporannya.

Baca juga: Dianggap Murid Politik, Anies Baswedan Didukung JK Menang Pilpres 2024, AMIN Bangga: Terhormat

Yayan juga mengatakan, Anies menyampaikan candaan itu di depan para ulama yang hadir.

Lantas menurutnya, tindakan Anies tidak dapat dibenarkan dan bertentangan dengan ketentuan Pasal 280 (1) huruf c jo Pasal 521 UU Pemilu serta Pasal 72 ayat (1) huruf c Peraturan KPU Nomor 20 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilu, soal larangan menghina peserta pemilu lain.

Menanggapi hal tersebut, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data-Informasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Puadi telah membenarkan Laporan tersebut dan sudah diterima.

“Laporan sudah kami terima. Lalu kita punya waktu 2 hari untuk melakukan kajian awal, apakah laporan tersebut memenuhi ketersyaratan formil dan materil atau tidak,” kata Puadi, Kamis (21/12/2023) malam.

Selanjutnya Puadi menyampaikan, jika pihaknya bakal melakukan kajian awal laporan tersebut terlebih dahulu.

“Berdasarkan Peraturan Bawaslu Nomor 7 Tahun 2022 tentang Temuan dan Laporan Pelanggaran Pemilu, kami punya waktu dua hari untuk melakukan kajian awal,” kata Puadi.

“Jadi peristiwa yang dilaporkan memenuhi syarat formil materil atau tidak,” sambungnya.

Dukung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024, Jusuf Kalla Beber Keunggulan: Memiliki Dasar Agama yang Kuat

Wakil Presiden ke 10 dan ke 12 Indonesia, Jusuf Kalla (JK) sudah menentukan pilihan akan mendukung siapa di Pilpres 2024 mendatang.

Jusuf Kalla akhirnya menjatuhkan pilihannya untuk mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 1 yakni Anies Baswedan dan Muhaimin Iskadar alias Cak Imin.

Terkait dukungan kepada Anies-Cak Imin, Jusuf Kalla pun membeberkan alasannya.

Dukungan Jusuf Kalla kepada Anies-Cak Imin diungkapkan oleh juru bicaranya, Husain Abdullah, Selasa (19/12/2023).

Husain menyebut, dukungan tersebut disampaikan oleh JK ketika melaksanakan kunjungan kerja di Makassar, Sulawesi Selatan.

“Karena merasa punya tanggung jawab moral agar rakyat tidak salah dalam memilih pemimpin yang akan memimpin Indonesia dalam 5 tahun ke depan, maka Selasa (19/12), di Makassar, M. Jusuf Kalla, menyampaikan secara terbuka jika dirinya memilih Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar,” ungkap Husain.

Husain menyebut, selama ini JK selalu menyampaikan pesan netral, tetapi sebagai warga negara ia memiliki hak dalam pilihan politik.

Menurutnya, JK menentukan pilihan dukungannya tersebut berdasarkan track record (rekam jejak) dari Anies Baswedan.

Bagi pria berusia 81 tahun itu, Anies merupakan sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia.

“Pak JK berkeyakinan jika Anies adalah orang yang tepat memimpin Indonesia ke depan,” ujarnya.

Selain itu, sambung Husain, JK telah menganggap Anies sebagai murid politiknya yang memiliki integritas.

“Dari segi pengetahuan, pengalaman, kejujuran, serta integritas Anies memiliki keunggulan dalam hal tersebut,” ucap Husain.

Adapun JK enggan mengomentari capres lain. Namun, jelas Husain, JK berpendapat seorang pemimpin harus terbuka jika dikritik, harus adil dan tidak pemarah.

“Seorang pemimpin juga harus adil agar dapat memakmurkan rakyatnya. Seorang pemimpin harus mengerti ekonomi dasar.”

“Seorang pemimpin tidak boros asal belanja karena dapat membuat negeri bangkrut.”

“Bagi JK, Anies seorang bersikap adil, mengerti ekonomi dasar, dan penuh perhitungan. Dan yang tidak kalah pentingnya, Anies dan Cak Imin memiliki dasar agama yang kuat,” tuturnya.

Baca juga: Seruan Boikot Produk Israel, Jusuf Kalla Ingatkan Jangan Sulitkan Masyarakat Indonesia: Masalah Baru

Komentar Cak Imin

Keputusan Jusuf Kalla untuk memberikan dukungan kepada AMIN disambut baik oleh Cak Imin.

Ia menyebut, dukungan itu menjadi semangatnya dan Anies Baswedan.

“Alhamdulillah, itu jadi semangat saya, semangat Mas Anies,” kata Cak Imin seusai menghadiri acara “Slepet Imin”, di Depok, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023) malam.

Cak Imin meyakini, dengan dukungan JK, akan mampu menggerakkan seluruh kekuatan, baik di Jawa maupun luar Jawa untuk memenangkan pasangan AMIN.

“Tentu Pak JK ini biasanya kalau sudah menentukan pilihan akan mampu menggerakkan terutama seluruh kekuatan yang dimiliki pak JK, baik di Jawa maupun di luar Jawa,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Cak Imin juga mengungkapkan dirinya sempat khawatir menunggu kepastian dukungan dari Jusuf Kalla.

Namun, kini Cak Imin merasa lega mengetahui JK mendukung AMIN.

“Sempat kita khawatir karena lama enggak ada keputusan dari beliau. Jadi membahagiakan sekali, kita tunggu-tunggu karena saya khawatir berubah,” tutur Ketua Umum DPP PKB itu.

Sempat Digoda Ganjar

Sebelum memutuskan arah dukungannya pada Pilpres 2024, JK sempat bertemu dengan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Minggu (19/11/2023).

Kala itu, Ganjar menyambangi kediaman JK di Jalan Brawijaya Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Pada momen tersebut, Ganjar sempat menggoda JK untuk masuk ke Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Godaan tersebut disampaikan oleh mantan Gubernur Jawa Tengah itu dengan nada bercanda.

Jusuf Kalla lantas mengungkapkan, ia tak bisa bergabung dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

JK menjelaskan, dirinya harus bersikap netral, mengingat saat ini ia menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI).

“Saya ini ketua PMI. PMI itu harus netral, jadi tidak bisa menjadi TPN,” ucap JK.

Lebih lanjut, JK menjelaskan, semua warga negara pasti memiliki pilihan calon presidennya masing-masing.

“Bahwa masing-masing Anda semua punya pilihan politis silahkan, tapi ada hal-hal tertentu yang membatasinya,” ungkap JK.

(Sa/ya)