Bikin Heboh se-Indonesia, Walikota Ini Tiba-tiba Ditetapkan Tersangka, Kasusnya Lumayan Berat!

Bikin Heboh se-Indonesia, Walikota Ini Tiba-tiba Ditetapkan Tersangka, Kasusnya Lumayan Berat!

30 Agustus 2023 0 By Tim Redaksi

NKRIPOST.COM – Wali Kota Bima periode 2018-2023 bernama Muhammad Lutfi ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh KPK.

Lutfi disebut terlibat perkara dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi sebagaimana dilansir dari Tribunnews.com.

“Status Wali Kota Bima sudah tersangka. Pasal 12 huruf i dan 12B,” kata sumber Tribunnews.com, Selasa (29/8/2023).

Pasal 12 huruf i UU Tipikor berbunyi: “Pegawai negeri atau penyelenggara negara baik langsung maupun tidak langsung dengan sengaja turut serta dalam pemborongan, pengadaan, atau persewaan, yang pada saat dilakukan perbuatan, untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk mengurus atau mengawasinya”.

Sementara, Pasal 12B UU Tipikor menyebutkan:

“Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya”.

Juru Bicara KPK Ali Fikri belum merespons saat disingung informasi tersebut.

Ali hanya membenarkan jika tim penyidik KPK melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi di Kota Bima.

Termasuk salah satunya di ruang kerja Wali Kota Bima.

Profil Muhammad Lutfi

Dikutip dari laman resmi Pemkot Bima, ia maju sebagai Wali Kota Bima dalam Pilkada 2018 berpasangan dengan Feri Sofiyan.

Muhammad Lutfi merupakan politikus yang berasal dari Partai Golkar.

Sebelum menjadi Wali Kota, Muhammad Lutfi merupakan anggota DPR RI dua periode dari Dapil NTB.

Ia pernah duduk di Komisi VIII yang membidangi agama, sosial, penanggulangan bencana, KPAI, Baznas dan pemberdayaan perempuan.

Muhammad Lutfi lahir di Bima pada 15 Agustus 1971.

Meski lahir di Bima, masa kecil dan pendidikannya ia habiskan di Jakarta.

Lulus dari SD Rawa Badak 03 Pagi Jakarta Utara, ia kemudian bersekolah di SMPN 30 Jakarta Utara dan sekolah SMA di SMA Pergunas.

Setelah itu, ia menempuh pendidikan di Akademi Bank Indonesia tahun 1992-1995.

Ia pun menempuh program extension Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1996 – 1999.

Terakhir, di STIE Yayasan Administrasi Indonesia, Jakarta pada tahun 2000 – 2008.

Sejak muda, Muhammad Lutfi akhir di organisasi dan dunia usaha.

Ia pernah menjadi anggota AMPI periode 2005 hingga 2010.

Saat menjadi mahasiswa, ia pun telah menekuni organisasi dan menduduki posisi Ketua Komisariat PMII Aba Abi pada tahun 1994

Latar belakang keluarga yang agamais mendorongnya ikut serta dalam ormas Islam.

Ia adalah tokoh kepemudaan berbasis Nadlatul Ulama.

Pada tahun 2012 ia tergabung dalam PP GP Ansor, serta menjadi Sekretaris Badan Wakaf PBNU selama tahun 2010 hingga 2015.

Terdorong keinginan untuk berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat, ia bergabung dengan partai politik Golkar dan menjadi anggota DPP Partai Golkar sejak tahun 2003 hingga sekarang.

Di dunia usaha, Muhamad Lutfi pernah menjadi Pimpinan Perusahaan Opini Indonesia (Pers) pada 1999 hingga 2008.

Tahun 2002 hingga 2004 ia menjadi Direktur PT. Messindo Persada Lift.

Pada periode yang sama, ia pun menjabat sebagai Komisaris PT. Rahma Timador, posisi yang dijabatnya hingga tahun 2008.

Pada saat yang nyaris bersamaan, yakni tahun 2007 hingga 2008, ia menjadi Komisaris PT. Wisata Hiburia.

(Sa/ya)