Begini Nasib Walkot Bukittinggi Usai Dilaporkan Terkait Hubungan Inses Ibu dan Anak, Polisi Langsung Lakukan Hal Serius Ini

Begini Nasib Walkot Bukittinggi Usai Dilaporkan Terkait Hubungan Inses Ibu dan Anak, Polisi Langsung Lakukan Hal Serius Ini

30 Juni 2023 0 By Tim Redaksi

NKRIPOST.COM – Erman Safar, Wali Kota Bukittinggi dilaporkan usai menyampaikan informasi adanya hubungan inses antara ibu dan anak di Bukittinggi, Sumatra Barat.

Erman Safar dilaporkan telah menyebarkan berita bohong dan melakukan pencemaran nama baik.

Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Fetrizal mengatakan sudah ada 8 saksi diperiksa untuk mengetahui kebenaran adanya hubungan inses di Bukittinggi.

Para saksi yang diperiksa merupakan keluarga yang dituding melakukan hubungan inses, warga dan ninik mamak (lembaga adat).

“Benar sudah ada 8 saksi yang kita periksa terkait kasus Wali Kota Bukittinggi,” ungkapnya, Kamis (29/6/2023), dikutip dari Kompas.com.

Selanjutnya, polisi akan menjadwalkan pemeriksaan terhadap dinas atau organisasi yang menggelar acara sosialisasi saat Erman menyampaikan adanya hubungan inses.

“Senin kita jadwalkan pemanggilan dinas terkait. Sekarang kan masih libur,” lanjutnya.

Ia menambahkan ada dua laporan yang masuk dengan terlapor Erman Safar.

Kata Erman Safar

Sebelumnya, Erman Safar mengaku informasi adanya hubungan inses ibu dan anak diketahui dari lembaga resmi naungan Kementerian Sosial.

“Awalnya, saya mendapat informasi dari lembaga resmi yang telah memperoleh izin. Ada warga Bukittinggi yang sedang direhabilitasi di tempatnya,” tuturnya, Selasa (17/6/2023), dikutip dari TribunPadang.com.

Setelah mendapat informasi tersebut, Erman Safar mengunjungi lokasi karantina anak yang diduga melakukan hubungan inses.

“Dalam kunjungan itu, disampaikan oleh pengelola, diduga ada perbuatan salah satu anak di dalamnya itu melakukan hubungan (inses) dengan ibunya,” imbuhnya.

Kemudian, informasi tersebut disampaikan dalam acara sosialisasi di rumah dinas Wali Kota pada Rabu (21/6/2023).

“Saya sampaikan keadaan dengan bentuk informasi yang sudah kami olah lebih general, tidak menyebut nama,” tandasnya.

Ia mengaku kaget ketika informasi adanya warga Bukittinggi melakukan hubungan inses ramai di media sosial.

“Lalu kemudian itu viral, itu di luar sepengetahuan kami dan kami tidak pernah meminta wartawan dari awal kita mendapati perbuatan penyimpangan ini untuk diberitakan,” jelasnya.

BACA JUGA: Senangnya Para Kepala Desa Usai Mengetahui Kabar Baik Ini, Masa Jabatan Kades Diperpanjang Jadi….

Kendala Penyelidikan

Jajaran Polresta Bukittinggi masih melakukan penyelidikan dengan mendatangi lokasi pemuda tersebut dikarantina.

AKP Fetrizal mengatakan kendala dalam proses penyelidikan yakni kondisi kejiwaan terduga pelaku yang belum stabil.

Teduga pelaku yang sudah dikarantina tidak bisa memberikan keterangan yang lengkap.

“Terduga pelaku telah kami interogasi, apakah benar memang ada inses dengan ibu kandungnya. Namun, keterangan yang diberikan berubah-ubah dan tak jelas,” terangnya.

Pihak keluarga membantah adanya hubungan inses, namun polisi terus melakukan upaya penyelidikan.

“Orang tuanya juga telah kami interogasi, ibu membantah telah melakukan inses dengan anaknya.”

“Ibunya juga mengakui jika diduga pelaku dalam kondisi mental yang tak baik,” katanya.

BACA JUGA: Ini Rekam Jejak Viktor Laiskodat, Gubernur NTT yang Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Segini Total Kekayaannya

Wali Kota Bukittinggi Dilaporkan

Hubungan inses antara ibu dan anak pertama kali diungkapkan Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, saat memberikan sosialisasi pencegahan pernikahan anak, Rabu (21/6/2023).

Namun, isu hubungan inses ini dibantah oleh pihak keluarga.

Si ibu, EY, melaporkan Erman Safar karena disebut telah menyebarkan berita hoaks.

Selain itu, EY menganggap Erman Safar telah mencemarkan nama baik keluarganya.

“Kami buat laporan karena pencemaran nama baik, (saya) disebut inses dengan anak sendiri,” ungkap EY, Senin (26/6/2023).

Ia mengaku datang ke Mapolresta Bukittinggi untuk membantah semua tuduhan Erman Safar yang kini telah beredar luas di media sosial.

“Harusnya sebelum dibeberkan ke publik, ditanyakan dulu ke ibunya.”

“Saya keberatan dengan yang disampaikan Wali Kota, ini pencemaran nama baik keluarga kami,” jelasnya.

EY meminta kepolisian untuk mengusut laporannya dan memperbaiki lagi nama baik keluarga yang telah tercoreng akibat tuduhan Erman Safar.

“Kami sekeluarga merasa sangat dirugikan, isu itu (inses) kan merusak nama pribadi, pencemaran nama baik, agama, keluarga kami, ekonomi kami,” sambungnya.

EY datang ke Mapolresta Bukittinggi didampingi anak pertamanya yang berinisial VA.

VA juga menyebut isu adanya hubungan inses antara adik dengan ibunya tidak benar.

“Kami lapor ke Polresta, supaya kasus ini bisa diperjelas. Karena kami dari pihak keluarga sama sekali tak ada melakukan seperti isu yang kini tengah viral (inses),” beber VA.

BACA JUGA: Tok! DPR Sepakati Perpanjangan Masa Jabatan Kades jadi 9 Tahun, Ini Alasannya

(Yar/Ada)