Begini Nasib Oknum Polisi yang Bilang ‘Kalau Kamu Paspampres Memang Kenapa?

Begini Nasib Oknum Polisi yang Bilang ‘Kalau Kamu Paspampres Memang Kenapa?

10 Juli 2021 0 By Tim Redaksi

OKNUM polisi berpakaian preman yang menahan anggota Paspampres Prajurit Kepala (Praka) Izroi Gajah dalam video viral jadi sorotan.

Diketahui, baru-baru ini viral video anggota Paspampres Praka Izroi Gajah ditahan sejumlah petugas di pos penyekatan PPKM darurat Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat Rabu (7/7/2021).

Salah satu yang paling disorot yaitu oknum polisi yang mendorong Praka Izroi Gajah dan mengatakan ‘kalau Kamu Paspampres memang kenapa’.

Lantas bagaimana kronologi kejadian dan bagaimana nasib oknum polisi tersebut?

Kronologi

Praka Izroi Gajah awalnya terlibat perdebatan dengan para petugas di pos penyekatan PPKM darurat Jalan Daan Mogot.

Kepada petugas, Izroi mengaku anggota Paspampres.

Saat itu, Praka Izroi yang memakai pakaian sipil mengaku akan apel.

Kesalahpahaman terjadi.

Dilansir dari video tersebut, sejumlah anggota polisi berpakaian preman memaksa Praka Izroi turun dari motor.

Seorang polisi juga tampak mengambil paksa helm Praka Izroi hingga maskernya yang dipakainya terlepas.

Praka Izroi anggota polisi tersebut ke samping mobil yang berada di tepi jalan.

Tampak Praka Izro sudah mengaku salah.

Empat oknum polisi memegang Praka Izro dan mengarahkan badannya ke mobil.

“Saya salah bang,izin bang saya salah bang,” kata Praka Izro.

Meski sudah mengaku salah, Praka Izro tetap dikepung.

Samar-samar terdengar, seorang anggota polisi berkata “kalau kamu Pasmpamres kenapa memangnya”.

Tak hanya sekali, Praka Izro beberapa kali mengatakan “saya salah bang”.

“Buka dulu, mana KTA mu” kata polisi ngotot.

Sejumlah tentara berpakaian lengkap tentara yang saat itu bertugas juga menghampiri dan menengahi.

Mereka meminta Praka Izro memperlihatkan KTA.

Praka Izroi lalu mengambil dompet yang berada di dalam tasnya dan memperlihatkan SIM..

Namun oknum polisi yang mendorong Praka Izroi masih belum puas dan bertanya soal KTA.

“KTA mu mana?,” ujarnya.

Praka Izro tidak bisa menunjukkan KTA dengan alasan masih diproses.

“Proses apa?,” tanya polisi itu lagi.

“Proses perpanjangan,” kata Praka Izro.

Praka Izro memperlihatkan kartu identitas dan KTP.

Oknum polisi yang mendorong Praka Izro dan seorang tentara pun memeriksa kartu identitas Praka Izro.

Tampak oknum polisi masih berbicara kepada Praka Izro.

Sementara Praka Izro mengangkat tangannya sambil hormat.

Setelah selesai memeriksa dan ternyata benar prajurit Praka Izro itu Paspampres TNI, Praka Izro pun dipersilahkan pergi.

Sebelum pergi, Praka Izro menyalami oknum polisi yang mendorongnya tadi.

Juga menyalami sejumlah anggota tentara.

Lalu Komandan Komando Rayon Militer (Koramil) 06/Kalideres, Kodim 0503/Jakarta Barat, Kapten Inf Abdul Kholik tiba di lokasi.

“Kamu mau sok jagoan. Ini kami dua puluh empat jam. Kamu tinggal ngomong baik-baik,” ujarnya.

“Ingat ya kamu baik-baik kalau ngomong. Pasti dilepas kamu. Jelas? jangan diulangi lagi,” kata Kapten TNI itu?

“Siap ndan, siap ndan,” kata Praka Izroi. Lalu, setelah memberi hormat, Praka Izroi.

Dalam video Praka Izroi tampak bingung mencari maskernya.

Nasib Anggota Polisi yang Tahan Praka Izroi

Propam Polda Metro Jaya telah memeriksa anggotanya yang terlibat dalam insiden dengan anggota Paspampres di pos penyekatan PPKM Darurat Daan Mogot, Jakarta Barat.

Diketahui, dari empat yang dilaporkan ke Propam Polda Metro Jaya, tiga anggota telah diperiksa.

“Tiga anggota sejauh ini yang kita periksa. Resmobnya Jakarta Barat (Polres Jakbar),” kata Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Pol Bhirawa Braja Paksa saat dikonfirmasi, Kamis (8/7/2021).

Namun, Bhirawa tak merinci siapa saja ketiga orang tersebut.

Bhirawa menyatakan proses pemeriksaan masih berjalan sehingga belum diperoleh kesimpulan.

Ia mengatakan pihaknya butuh waktu untuk memeriksa jenis pelanggaran hingga sanksi yang akan diberikan.

Meski belum bisa menyebut hasil pemeriksaan maupun kesimpulan pelanggaran yang dilakukan, Bhirawa menilai setidaknya ada sikap petugas yang seharusnya tidak dilakukan dalam menjalankan tugas di masyarakat.

Dia mengatakan memang polisi dalam melayani masyarakat tidak boleh marah-marah.

“Untuk sementara kalau kita perhatikan dari video itu kan memang sikapnya marah-marah ya anggota kita itu. Memang kan di dalam melayani masyarakat seharusnya lebih humanis, lebih sopan,” katanya.

(NKRIPOST/TRIBUNNEWS)