Anies Baswedan Sebut Pembangunan Jalan Nasional di Era SBY Lebih Panjang dari Jokowi, Begini Reaksi KSP

Anies Baswedan Sebut Pembangunan Jalan Nasional di Era SBY Lebih Panjang dari Jokowi, Begini Reaksi KSP

22 Mei 2023 0 By Tim Redaksi

NKRIPOST.COM – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ade Irfan Pulungan merespons pernyataan Anies Baswedan yang membandingkan pembangunan jalan di era Presiden Joko Widodo dengan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurut Ade Irfan, pernyataan Anies menegaskan cara pandangnya yang masih parsial soal pembangunan.

“Semua pembangunan yang dilakukan pemerintah, siapapun Presidennya itu harus kita lihat secara sudut pandang membangun Indonesia. Mensejahterakan rakyat,” ujar Ade Irfan, Minggu (21/5/2023), Melansir dari Kompas.

“Jadi cara berpikirnya seperti itu harusnya. Jangan parsial (secara sebagian saja),” tegasnya.

Ade menjelaskan, saat Jokowi memimpin banyak infrastruktur jalan yang sudah dibangun.

Keberadaan jalan-jalan pun dirasakan manfaatnya oleh warga.

Untuk jalan tol berbayar pun tetap memberikan manfaat bagi rakyat.

Sebab pengguna tol bisa siapa saja, baik masyarakat maupun untuk keperluan bisnis.

“Kalau untuk kebutuhan bisnis tentu perlu kecepatan waktu. Jalan tol menghubungkan dari satu tempat ke tempat lainnya,” tutur Ade.

Dia menambahkan, hingga saat ini belum ada warga yang menyampaikan komplain atas pembangunan ruas-ruas tol.

“Sebaliknya, masyarakat menyampaikan apresiasi karena memudahkan transportasi. Sehingga narasinya sebaiknya jangan parsial begitu,” tutur Ade Irfan.

“Narasinya seharusnya kita ingin sama-sama membangun republik ini dari Sabang sampai Merauke,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, bakal calon presiden Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengatakan, pembangunan jalan nasional tak berbayar di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dua kali lebih panjang dibandingkan era Presiden Jokowi.

Hal itu dia sampaikan saat pidato dalam acara hari ulang tahun (HUT) ke-21 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023).

Awalnya, Anies menyebut era Jokowi berhasil membangun jalan tol terpanjang, yaitu 1.569 kilometer dari total jalan tol saat ini 2.499 kilometer.

“Pemerintah kali ini berhasil membangun jalan tol terpanjang di periode sebelumnya, 63 persen dari seluruh jalan tol berbayar di Indonesia itu dibangun di masa sekarang, sepanjang 1.569 km dari total 2.499 km, itu adalah jalan berbayar,” ucap Anies.

Namun, kata Anies, bagaimana dengan jalan tak berbayar yang bisa digunakan seluruh masyarakat tanpa ada biaya tambahan lainnya.

Era Jokowi hanya berhasil membangun jalan kurang lebih sepanjang 19.000 kilometer.

“Saya bandingkan dengan pemerintahan yang lalu, di jaman pak SBY jalan tak berbayar yang dibangun sepanjang 144.000 atau 7,5 kali lipat,” katanya.

Anies kemudian mengerucutkan perbandingan jalan yang dibangun oleh pemerintah pusat, yaitu jalan nasional.

Selama Jokowi memimpin, hanya sekitar 500 kilometer jalan nasional yang terbangun, sedangkan era SBY bisa 20 kali lipat dari pencapaian Jokowi saat ini.

“Jika dibandingkan dengan jalan nasional, di pemerintahan ini membangun jalan nasional membangun sepanjang 500 kilometer, di era 10 tahun sebelumnya 11.800 kilometer, 20 kali lipat,” ucap Anies.

“Kita belum bicara mutu, standar dan lain-lain, kita bicara panjang,” sambung dia.

Anies mengatakan, kedua infrastruktur baik jalan gratis maupun jalan tol sama-sama dibutuhkan.

Namun, kata Anies, yang perlu diperhatikan adalah keberpihakan dalam menentukan prioritas kebijakan untuk seluruh kelas masyarakat.

“Ketika bicara infrastruktur ekonomi memberikan kesetaraan kesempatan kepada semuanya. Kita perlu memikirkan ke depan institusi yang inklusif, infrastruktur yang membangun keseharian,” pungkas dia

(Yar/Sis)