Anas Urbaningrum Tiba-tiba Ungkap Hal Penting dan Mencengangkan Ini Tentang Megawati Soekarnoputri

Anas Urbaningrum Tiba-tiba Ungkap Hal Penting dan Mencengangkan Ini Tentang Megawati Soekarnoputri

30 November 2023 0 By Tim Redaksi

NKRIPOST.COM – Anas Urbaningrum memberikan tanggapan soal statement Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri yang menyebut penguasa sekarang seperti Orde Baru.

Politikus asli Blitar itu bereaksi seolah tidak percaya dengan pernyataan tersebut.

Megawati melontarkan kalimat penguasa sekarang bertindak seperti zaman Orde Baru saat Rakornas Relawan Ganjar-Mahfud Senin kemarin.

Disinggung soal itu, Anas seolah terkejut terlihat dari bola matanya yang terbelalak dan berkali-kali melontarkan pertanyaan balik ke awak media.

“Mosok toh, kapan kui? (masak sih, kapan itu?) Kapan bilangnya, masak sih, beneran ta ngomongnya? Mosok toh, ojok guyon ta (Masak sih, jangan bercanda dong),” jawabnya sebelum konsolidasi pemenangan PKN di sebuah hotel di Kabupaten Blitar, Rabu (28/11/2023).

Bagi Anas, setiap perbincangan dan percakapan politik yang dimunculkan ke publik mesti dilihat konteksnya.

“Siapapun yang menyebut, tidak perlu disebut tokohnya. Atau mengingatkan hal itu kan juga hal yang bagus,” ucap Anas.

Ketum PKN itu melanjutkan, demokrasi Indonesia dimulai di era reformasi untuk mengkoreksi Orde Baru.

Jadi pada prinsipnya, Anas meminta demokrasi kali ini jangan sampai mengalami kemunduran.

“Ini poinnya, demokrasi kita jangan sampai mengalami kemunduran. Harus maju terus dengan perbaikan-perbaikan. Yo ojok sampek (yo jangan sampai) mundur,” jelasnya.

Anas sendiri menilai ada hal-hal yang harus benar-benar dikoreksi soal demokrasi masa kini.

Pun tak menutup mata bahwa banyak hal yang masih harus didorong dengan akselerasi tinggi.

“Jangan sampai demokrasi kita mengalami stunting. Saya tidak khawatir itu akan terjadi. Kata-kata itu (yang diucapkan Megawati soal Orde Baru) adalah mengajak kita, mengingatkan kita agar demokrasi berjalan dengan baik,” terangnya.

Dalam pesta demokrasi 2024 nanti, PKN sebagai partai baru berniat menciptakan tradisi dan budaya baru.

Salah satunya, memilih dengan kesadaran penuh, bukan karena ikut-ikutan, bukan karena ajakan, bukan juga karena menerima amplop.

“Juga bukan karena pejah gesang ndherek sinten (hidup atau mati ikut siapa). Itu tradisi lama. Kami ingin pemilih punya kesadaran penuh, ada rasionalitas politik yang didorong terus di kalangan pemilih. Nanti pasti pilihan itu datang dari dirinya sendiri, bukan karena faktor lain,” pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sempat menyinggung soal penguasa sekarang yang mirip orde baru.

Hal itu dikatakan Mega saat menghadiri Rakornas Relawan Ganjar-Mahfud di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

“Mestinya Ibu (menceritakan dirinya sendiri -red) nggak boleh ngomong gitu, tapi sudah jengkel. Tahu nggak, kenapa? Republik penuh dengan pengorbanan, tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru?” kata Megawati ketika memberi arahan di rakornas relawan Ganjar-Mahfud di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (27/11).

(Sa/ya)