Amerika Murka, Tetangga Indonesia Mohon Siap-siap

Amerika Murka, Tetangga Indonesia Mohon Siap-siap

30 Desember 2021 0 By Tim Redaksi

AMERIKA lagi-lagi murka. Fokus kemarahannya ada di Asia Tenggara. Tetangga Indonesia pun diminta siap-siap.

Amerika Serikat (AS) mengecam keras negara tetangga Indonesia di ASEAN, Myanmar.

Hal ini terjadi pasca pembantaian yang dilakukan kepada warga satu desa, di malam Natal (24/12/2021).

Sejak militer melakukan kudeta dan menahan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi pada 1 Februari, Myanmar berada dalam kekacauan.

Menurut kelompok pemantau lokal, lebih dari 1.300 orang tewas di tangan pasukan junta militer sejak kudeta.

Yang terbaru, milisi anti-junta militer mengaku menemukan lebih dari 30 jenazah yang hangus terbakar.

Foto-foto bereda akhir pekan menunjukkan beberapa truk hangus terbakar dan sebuah mobil terpakir gosong dengan sisa-sisa tubuh di dalamnya.

Di antara jenazah itu ada perempuan dan anak-anak. Jenazah-jenazah itu ditemukan beserta mobil dan beberapa truk yang terbakar di Negara Bagian Kayah.

Amerika akhirnya kembali menyerukan embargo senjata terhadap junta militer Myanmar.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Selasa (28/12/2021) mengatakan, pembunuhan terhadap warga sipil tak berdosa tidak dapat diterima.

“Dan kekejaman militer yang meluas terhadap rakyat Burma menggarisbawahi urgensi meminta pertanggungjawaban mereka,” kata Blinken menggunakan nama lama Myanmar.

Dia juga meminta masyarakat internasional untuk berbuat lebih banyak meminta pertanggungjawaban junta militer untuk mencegah terulangnya kembali kekecakam di sana.

“Termasuk dengan mengakhiri penjualan senjata dan dual-use teknologi kepada militer,” imbuh Blinken sebagaimana dilansir AFP.

Seruan sanksi bukan sekali ini diutarakan AS. Sebelumnya Paman Sam juga telah menghukum militer dengan membatasi pembelian senjata, akibat peristiwa pembantaian etnis minoritas Rohingya.

Diketahui setidaknya ada tiga negara yang menjadi pemasok utama senjata ke Myanmar. Yakni China, Rusia dan India.

“Saya mengutuk insiden menyedihkan ini dan semua serangan terhadap warga sipil di seluruh negeri,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths dalam sebuah pernyataan, dikutip Selasa(29/12/2021).

Sementara itu, Junta Myanmar mengatakan pasukannya telah diserang di Hpruso.

“Pasukan telah membunuh sejumlah orang dalam bentrokan berikutnya,” kata Juru Bicara Zaw Min Tun.

(NKRIPOST/GenPi)