Ahok atau Prabowo yang akan Jadi Pilpres 2024? Ramalan Gus Dur Malah Mengarah ke Sosok Ini

Ahok atau Prabowo yang akan Jadi Pilpres 2024? Ramalan Gus Dur Malah Mengarah ke Sosok Ini

12 Juni 2023 0 By Tim Redaksi

NKRIPOST.COM – Inilah sederet ramalan Gus Dur yang membuat heboh, soal Ahok atau Prabowo yang bakal terbukti di Pilpres 2024?

Bangsa Indonesia akan kembali melaksanakan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang.

Untuk calon Presiden, ada sejumlah nama yang mengemuka, yakni Anies Baswedan, ganjar Pranowo, hingga Prabowo Subianto.

Mengenai pencalonan kembali Prabowo, Gus Dur pernah meramalkan masa depan Prabowo.

Menurut ramalan Gus Dur, Prabowo Subianto akan menjadi presiden.

Hal itu akan terwujud saat Prabowo Subianto memasuki masa tua.

Sementara itu, saat ini Ketua Umum Partai Gerindra memang akan kembali maju dalam pertarungan pemilihan presiden ( Pilpres 2024).

Walau sudah beberapa kali kalah dalam pemilihan presiden, Prabowo Subianto tak menyerah.

Dalam sebuah kesempatan dia memberikan alasan bahwa dirinya adalah seorang prajurit dan tidak akan pernah mengenal kata menyerah.

Sehingga untuk menggapai cita-cita menjadi seorang presiden, dia mengatakan akan berjuang sampai titik darah penghabisan.

Upaya Prabowo Subianto ini bisa jadi akan sejalan dengan ramalan Gus Dur, atau bernama lengkap Abdurrahaman Wahid, Presiden ke-4 RI sebelum digantikan Megawati Soekarnoputri.

Semasa hidupnya, Gus Dur pernah meramalkan jika Prabowo Subianto akan menjadi presiden di masa tua.

Tentang ramalan Gus Dur yang menyebut Prabowo Subianto akan menjadi presiden di masa tua ini dikonfirmasi lagi olah cucu pendiri NU, KH Irfan Yusuf Hasyim.

Pertanghan 2022, Prabowo Subianto bertemu dengan KH Irfan Yusuf Hasyim, di Pondok Pesantren atau Ponpes Tebuireng, Jawa Timur .

“Saya mengutip ucapannya Gus Dur, beliau pernah mengatakan Pak Prabowo jadi presiden di usia tua. InsyaAllah 2024,” ungkap Gus Irfan dalam siaran pers kunjungan Prabowo ke Pondok Pesantren atau Ponpes Tebuireng, Jawa Timur, Rabu (4/5/2022).

Kunjungan Prabowo Subianto ke Tebu Ireng, selain bersilaturhami, juga untuk berziarah ke makam Gus Dur.

Ramalan Gus Dur yang menyebut Prabowo Subianto bakal menjadi presiden di masa tua bisa menjadi kenyataan.

Hasil survei terbaru elektabilitas Prabowo Subianto teratas, mengalahkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Ramal Habibie

Selain pernah meramal masa depan Prabowo Subianto, Gus Dur juga pernah meramal masa depan Habibie dan jabatannya.

Gus Dur atau Abdurrahman Wahid pernah meramalkan kejatuhan Presiden BJ Habibie.

BACA JUGA: Layanan Rawat Inap Kelas 1,2,3 BPJS Kesehatan Resmi Dihapus, Iuran Peserta Tiap Bulan Jadi Segini

Tentu saja ramalan itu diucapkan Gus Dur sebelum dirinya menjadi Presiden Keempat Republik Indonesia.

Ucapan Gus Dur itu kemudian ditulis oleh Imam Anshori Saleh, dalam bukunya yang berjudul “Mata Batin Gus Dur Cerita-Cerita Unik Bersama Sang Kiai”, terbitan Gramedia tahun 2017 lalu.

Peristiwa itu terjadi saat Gus Dur menggelar resepsi pernikahan putri sulungnya.

Tepatnya, resepsi pernikahan Alissa Qotrunnada Munawaroh Rahman, atau Alissa Wahid.

Saat mendatangi resepsi itu, Imam Anshori Saleh juga bersamaan dengan datangnya Presiden BJ Habibie.

Sehingga, Imam Anshori Saleh pun harus antre bersama ratusan tamu lainnya untuk bisa menyalami Gus Dur, kedua mempelai.

Sebuah peristiwa terjadi saat Habibie akan menuju ke pelaminan.

Peristiwa itu juga tak luput dari pengamatan Gus Dur.

“Presiden Habibie sempat menyenggol salah satu karangan bunga,” tulis Imam Anshori Saleh.

Imam Anshori Saleh yang juga melihat peristiwa itu, awalnya menganggap biasa saja.

“Memang bunga yang ada di luar maupun di dalam Balai Sudirman luar biasa banyaknya,” lanjutnya.

Meski demikian, saat gilirannya bersalaman tiba, Imam Anshori Saleh dibisiki oleh Gus Dur.

“Mas, sampeyan tadi melihat ada bunga yang jatuh waktu Pak Habibie lewat?” tulis Imam Anshori menirukan pertanyaan Gus Dur.

Imam Anshori Saleh pun mengaku dia melihatnya.

Gus Dur kemudian menanyakan makna peristiwa itu kepada Imam Anshori Saleh.

“Ya Pak Presiden jalannya buru-buru saja, kakinya nyandung bunga itu,” jawab Imam Anshori Saleh.

Di luar dugaan, Gus Dur justru mengatakan hal lain.

“Ingat saja nanti. itu Habibie sebentar lagi jatuh. Tunggu saja tanggal mainnya,” ujar Gus Dur.

Mendengar hal itu, Imam Anshori Saleh pun tak percaya.

“Ah, ada-ada saja Gus,” jawab Imam Anshori Saleh.

“Kok nggak percaya,” balas Gus Dur seperti dilansir TribunJatim.com di artikel berjudul Ramalan Gus Dur soal Prabowo Bakal Jadi Presiden di Masa Tua, Akankah Terbukti karena Pertanda Ini?.

Namun, belakangan ucapan Gus Dur itu rupanya terbukti benar.

Sebab, tak berselang lama, Habibie jatuh dari kursi kepresidenan

Ramalan Gus Dur Lainnya

Sebuah vidio yang diunggah 13 Februari 2017 ke YouTube menjadi viral.

Kanal tersebut merupakan kumpulan kesaksian beberapa tokoh seperti mantan Kapolri Sutarman, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, KH Said Aqil dan beberapa tokoh lainnya.

Mereka mengungkapkan terbuktinya ramalan atau prediksi KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Kanal YouTube tersebut bernama Fathkul Indonesia dalam deskripsi mengakui kalau kanal tersebut didedikasikan untuk Presiden Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok).

Kanal ini secara terbuka menyatakan dukungan pada dua sosok ini lantaran kinerjanya yang terbukti. Meski berikan dukungan video yang dikumpulkan merupakan rekaman video kesaksian dari berbagai sumber.

Prediksi Presiden RI ke-4 yang disampaikan pada beberapa tokoh ini terbukti. Para tokoh ini kemudian bercerita dan terekam video dalam berbagai acara.

Kanal Fathkul Indonesia memaparkan video yang mengejutkan tentang prediksi yang jadi kenyataan.

Namun, yang paling mengejutkan soal ramalan pada Ahok.

Pada sebuah wawancara Ahok mengatakan kalau Gus Dur mengatakan pada dirinya kalau ia tak hanya jadi gubernur tapi kelak akan jadi presiden.

Enam ramalan lain tidak meleset, apakah ramalan tentang Ahok akan jadi kenyataan?

Sampai berita ini diunggah tentu belum bisa terbukti apalagi saat ini Ahok mendekam di jeruji penjara Mako Brimob setelah divonis PN Jakarta Utara terbukti melakukan penistaan agama.

Melansir dari Tribunnews, Berikut enam ramalan Gus Dur yang terbukti berdasar video yang dikumpulkan oleh Fathkul Indonesia.

  1. Tahun 1998 Gus Dur memprediksi Presiden Soeharto lengser dari kursi kepresidenan

Rekaman video testimoni KH Bukhori Masruri saat Haul Gus Dur keempat.

“11 bulan sebelum Soeharto jatuh, Saya Gus Dur, Mustofa Zuhad, Thoha pengurus NU Jogja.”

“Di kamar diajak bicara berbagai hal masalah tapi tiba-tiba Gus Dur bilang dalam Bahasa Jawa.”

“Wis rasah ngrembuk kuwi, Pak Harto sedelo meneh jatuh (Sudah tak usah bicara itu, sebentar lagi pak Harto jatuh).”

“Kulo gumun Pak Harto iso jatuh pie (Saya heran bagaimana mungkin Pak Harto bisa jatuh) padahal saat itu Pak Harto diangkat menjadi Jenderal bintang lima artinya didukung oleh kekuatan bersenjata, didukung oleh kekuatan politik, didukung oleh kekuatan ekonomi dan didukung oleh opini publik.”

Demikian disampaikan oleh KH Bukhori pada rekaman video tersebut.

Saat itu Soeharto tak mungkin bisa jatuh, tapi kenyataannya bisa jatuh.

Pada video tersebut lalu ditunjukkan petikan rekaman video saat Presiden Soeharto saat itu mengundurkan diri.

BACA JUGA: Pengumuman! Ini Aturan Terbaru Penggunaan Masker di KRL, MRT dan TransJakarta

  1. Tahun 1999 Gus Dur memprediksi dirinya sendiri yang akan menjadi Presiden RI keempat

Testimoni Luhut Binsar Pandjaitan saat Haul Gus Dur keenam di Jakarta.

Suatu ketika Luhut bertemu dengan Gus Dur, lalu bilang Pak Luhut udahlah gak usah berangkat jadi Dubes Anda tunggu aja, Saya sebentar lagi jadi presiden.

Luhut sempat bengong dan tak mempercayai omongan Gus Dur.

“Ndak Pak Luhut betul, ini kyai saya ada sembilan ada dari Lampung, dari, dari manalah gitu. Saya dapat bisikan kalau saya jadi presiden.” ujar Luhut menirukan omongan Gus Dur.

Dalam video tersebut Luhut tertawa kemudian disambut tawa dari khalayak ramai di situ.

“Ah udahlah, dalam hati suka-sukamu lah,” ujar Luhut.

Luhut kemudian menyampaikan kalau ia tak mungkin batalkan jadi dubes.

Kemudian Luhut berangkat menjadi dubes pada bulan September.

“Loh kok nama Gus Dur sama Megawati udah mulai hitung-hitungan.”

“Loh kok Gus Dur namanya menang suaranya.”

“Tiba-tiba Presiden Republik Indonesia terus ada sholawat itu menang Gus Durnya.”

“Loh, Gus Dur Presiden Republik Indonesia, saya gak percaya.”

Khalayak di acara haul tersebut tertawa.

“Itu baru omong beberapa minggu lalu atau beberapa bulan lalu itu jadilah presiden beliau,” ungkap Luhut.

Lalu ada video potongan saat Gus Dur menang suara, Megawati tampak menangis dan akhirnya Gus Dur jadi Presiden dan Megawati Wakil Presiden.

  1. Tahun 2010 Gus Dur memprediksi KH Said Aqil akan menjadi Ketua Umum PBNU

Video kali ini kanal tersebut menunjukkan sebuah artikel dari website resmi milik NU yakni NU Online.

Pada judul tertera ‘ Gus Dur Ramalkan Said Aqil Ketua Umum PBNU setelah 55 Tahun

Pada artikel tersebut tertulis Gus Dur ramalkan Said Aqil dan ramalan jadi kenyataan, said Aqil terpilih pada Muktamar ke-32 NU di Makassar pada usia 56 tahun.

Cerita tersebut disampaikam sendiri oleh Said Aqil saat acara tasyakuran sukses Muktamar di PP GP Ansor.

“Saya tidak menceritakan ini sebelum Muktamar, nanti dikira kampanye,” kata Said bergurau seperti tertulis pada artikel tersebut.

Pada Muktamr ke-30 NU di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, said Aqil yang bertugas sebagai ketua panitia pusat berniat mengajukan diri sebagai calon ketua umum dan Gus Dur tidak setuju.

“Nanti sampeyan itu baru jadi Ketua Umum PBNU setelah umur 55,” kata Gus Dur seperti ditirukan Said Aqil.

“Saya tidak mengada-ngada, ada saksinya santri-santri saya di Ciganjur,” ujar Said.

Namun Said tetap maju dan akhirnya kalah bersaing dengan KH Hasyim Muzadi pada Muktamar ke-31 NU di Solo, Said masih berusia 50 tahun.

  1. Tahun 2013 Gus Dur memprediksi Jenderal Sutarman akan menjadi Kapolri

Video kali ini testimoni Jenderal Sutarman saat Haul Gus Dur keempat di Cianjur.

“Pak Tarman nanti akan jadi Kapolda, Kapolda Metro nanti lalu jadi Kapolri. Almhamdullilah apa yang diucapkan beliau terlaksana betul,” ujar Sutarman.

Video berikutnya tentang acara pelantikan Jenderal Sutarman oleh Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

  1. Tahun 2014 Gus Dur memprediksi Jokowi akan menjadi presiden

Video kali ini cuplikan artikel dari NU Online.

Judulnya: Jokowi Presiden Ternyata Sudah Diramalkan Gus Dur

Pada artikel itu Gus Dur bersama sejumlah tokoh agama mengadakan pertemuan di Solo.

Pada artikel itu Koordinator Gusdurian Jawa Tengah saat itu Husein Syifa berikan testimoni pada NU Online.

“Saya masih ingat tanggalnya 8 Januari 2006, Gus Dur hadir di Solo dalam acara ‘Njejegake Sakaguru Nusantara (Menegakkan Kembali Sokoguru Nusantara)’ untuk menyampaikan orasi, pandangan-pandangannya dari berbagai perspektif tertutama dalam bidang politik,” ujar Husein pada artikel tersebut.

Saat itu sebelum orasi Gus Dur dialog bersama KH Moeslim Rifai (Mbah Liem) dan Jokowi saat itu baru sekitar 6 bulan jabat Wali Kota Solo.

Mbah Liem menepuk pundak Gus Dur,”Njenengan harus jadi presiden lagi Gus?”

“Mboten ngaten (tidak begitu), Mbah,” jawab Gus Dur.

“Siapapun yang dikehendaki rakyat, termasuk Pak Jokowi ini, kalau dia jadi Wali Kota yang bagus, kelak juga bisa jadi presiden!”

Saat itu Jokowi sebagai calon gubernur pun belum.

Jokowi yang disebut namanya oleh Gus Dur hanya tersenyum dipikirnya hanya bercanda Gus Dur ini tapi ternyata kini menjadi kenyataan.

Kini Jokowi menjadi Presiden RI ketujuh.

  1. Tahun 2015 Gus Dur memprediksi Ahok akan menjadi gubernur

” Gus Dur kasih semangat waktu kita gagal di Babel,” ujar Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok).

“Udahlah Gus gak usah gugat-gugatlah orang Cina gak bisa jadi gubernur Gus. Gus Dur kasih semangat, ikut kampanye,” ujar Ahok di acara Rosi Kompas TV.

“Siapa bilang, jangankan jadi gubernur jadi presiden aja kamu bisa,” ujar Ahok menirukan ucapan Gus Dur saat itu seperti dilansir BangkaPos.com di artikel berjudul 7 Ramalan Gus Dur, 6 Terbukti Benar, Terakhir Sebut Ahok Jadi Presiden, Menunggu Bukti!

Ramalan pertama soal gubernur terbukti, Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang naik menjadi Presiden RI.

BACA JUGA: Pemerintah Mohon Maaf, Kategori Honorer Ini Resmi Ditutup,nCatat Tanggalnya Mulai…..

  1. Gus Dur memprediksi Ahok akan menjadi presiden

Ramalan Gus Dur yang akhirnya terbukti yakni Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo atau Jokowi ditulis oleh Imam Anshori Saleh, dalam bukunya yang berjudul “Mata Batin Gus Dur, Cerita-Cerita Unik Bersama Sang Kiai”, terbitan Gramedia tahun 2017 lalu.

Menurut Imam Anshori Saleh, cerita itu bermula saat Gus Dur mendoakan Ahok sebagai gubernur tahun 2007 lalu.

“Ketika itu jalan terjal sedang mengadang Ahok, tepat ketika ia maju sebagai calon Gubernur Banga Belitung berpasangan dengan Dr Ir Eko Cahyono,” tulis Imam Anshori Saleh dalam bukunya.

Menurut Imam Anshori Saleh, pada awalnya dalam perhitungan suara sementara, 22 Februari 2007, Ahok melesat jauh meninggalkan pesaingnya.

Namun, di tikungan terakhir, Ahok mendapatkan masalah.

Ahok kemudian mengadukan masalah itu ke Mahkamah Agung (MA).

Tapi usahanya buntu, Ahok pun gagal menjadi Gubernur Bangka Belitung.

Hal itu kemudian sampai ke telinga Gus Dur.

Gus Dur lalu membela Ahok.

“Gus Dur bahkan ikut berkampanye dan mendukung Ahok dalam proses akhir penyelesaian di pengadilan,” tulis Imam Anshori.

Bahkan, Gus Dur juga mendoakan Ahok menjadi gubernur.

Tak hanya sampai gubernur.

Gus Dur bahkan juga mendoakan Ahok untuk menempati jabatan lainnya.

Yaitu menjadi seorang presiden.

Kisah itu kemudian disampaikan ulang oleh Ahok.

Tepatnya, saat Haul ke-4 Gus Dur di Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan, Selasa 28 Desember 2013 lalu.

“Siapa bilang orang turunan Tionghoa belum bisa jadi gubernur? Jadi presiden, kamu aja bisa!” kata Ahok menirukan ucapan Gus Dur.

Lalu apakah ramalan Gus Dur soal Ahok yang akan jadi presiden bakal terbukti di masa depan?

Hal sebaliknya justru pernah disampaikan oleh Kwik Kian Gie.

Dalam buku “MENELUSURI ZAMAN: Memoar dan Catatan Kritis” (2017), Kwik Kian Gie pernah bercerita pertemuannya dengan Joko Widodo dan Megawati.

Dalam buku itu, Kwik Kian Gie menulis pertemuan Megawati, dia, dan Jokowi terjadi saat kepergian Taufiq Kiemas di Singapura.

“Saya ada di Surabaya. Maka saya menyatakan belasungkawa kepada Mbak Mega sambil mengatakan bahwa saya di Surabaya, sehingga tidak mungkin hadir pada upacara pemakamannya,” tulis Kwik Kian Gie.

Kwik baru tiba di Jakarta siang hari dan segera ke Jalan Teuku Umar (kediaman Megawati).

Balasan Gibran Rakabuming Setelah Kaesang Pangarep Curhat Tak Pernah Diajak Jokowi Lagi

Dia tiba di lokasi pukul 14.30 WIB.

Saat itu pelataran parkir disulap menjadi ruang tamu kosong.

Kwik Kian Gie bertemu Megawati dan Joko Widodo yang saat itu baru tiba dari Kalibata.

“Mbak Mega tidak bisa diganggu dua hari. Maka saya ngobrol dengan Pak Jokowi,” tulis Kwik Kian Gie.

Saat itu, Kwik mengatakan kepada Jokowi bahwa Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) yang menjabat Wakil Gubernur tidak akan bertahan sebagai pemimpin dalam jabatan publik apapun.

Itu karena perilaku dan tutur kata Ahok yang kasar.

“Itu karakter, saya sudah memberitahukan berkali-kali. Paling-paling dia sembuhnya hanya tiga hari saja,” jawab Jokowi.

Saat itu, Megawati yang tengah makan memanggil Kwik Kian Gie dan mengajak ngobrol.

Mereka bicara tentang siapa yang paling cocok dicalonkan PDI Perjuangan sebagai presiden dan calon gubernur DKI.

“Ternyata apa yang dipikirkan ketika itu berlainan dengan kenyataan,” tulis Kwik.

Kwik selanjutnya mengungkapkan betapa dinamisnya kehidupan politik di negeri ini.

Dalam buku yang diterbitkan tahun 2017 itu juga diceritakan bahwa saat itu Jokowi sadar bahwa tutur kata dan perilaku Ahok akan membuatnya tidak bisa bertahan sebagai gubernur.

“Ternyata sekarang semuanya benar,” tulis Kwik Kian Gie.

Sejumlah kritik juga dituliskan Kwik Kian Gie terhadap para pendukung Ahok.

“Yang tidak disadari oleh pendukung Ahok ialah bahwa mereka itu terkesan menjadi politisi dadakan,” tulis Kwik.

Menurutnya, Ahok dan para pendukungnya tak sadar bahwa manusia mempunyai perasaan, mempunyai emosi, dan juga mempunyai emotional intelligence di samping intelligent quotient.

BACA JUGA; Jusuf Hamka Tagih Utang Rp 800 Miliar ke Pemerintah, Ini Reaksi Mahfud MD, Kalimatnya Bikin Terkejut

(Yar/Sis)