7 Jenderal Bintang 3 Polri yang Pensiun di 2023, Jenderal Ini Tak Asing Lagi bagi Sambo, Hmmm
27 Februari 2023NKRIPOST.COM – Mutasi besar-besaran akan terjadi di tubuh Polri bersamaan dengan 7 jenderal bintang 3 yang memasuki masa pensiun.
Ketujuh jenderal bintang 3 Polri yang memasuki masa pensiun adalah:
- Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono
- Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto
- Kabaharkam Polri Komjen Arief Sulistyanto
- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Petrus Reinhard Golose
- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar
- Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Komjen Luki Hermawan
- Komandan Korps Brimob Polri Komjen Anang Revandoko.
Mutasi sendiri sudah mulai berlangsung dengan Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto resmi memasuki masa pensiun.
Berdasarkan surat telegram Nomor:ST/498/II/KEP./2023 per tanggal 26 Februari 2023 yang ditandatangani Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono atas nama Kapolri, posisi Irwasum Polri diisi Komjen Ahmad Dofiri yang sebelumnya menjabat Kabaintlekam.
Posisi Kabaintelkam Polri menjadi promosi bagi Irjen Wahyu Widada, saat ini adalah Asisten SDM Polri.
Posisi Asistem SDM Polri dijabat oleh Irjen Dedi Prasetyo, saat ini Kadiv Humas Polri.
Selajutnya Kadiv Humas Polri menjadi ajang promosi bagi Brigjen Sandi.
Sementara itu posisi 6 bintang 3 yang akan memasuki pensiun sedang diproses Wanjakti (Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, masa jabatan seorang personel Polri adalah usia 58 tahun.
Komjen Pol Ahmad Dofiri,
Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Ahmad Dofiri, dipromosikan menjabat Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri. Posisinya menggantikan Komjen Agung Budi Maryoto yang mendekati masa purna tugas.
Jenderal bintang tiga peraih Adhi Makayasa ini namanya moncer setelah sebelumnya memimpin sidang Komisi Kode Etik Kepolisian (KKEP) atas Ferdy Sambo (saat masih berpangkat Irjen) atas kasus pembunuhan berencana kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat.
Dengan jabatan sebagai Irwasum Polri ini, posisinya sebagai orang ketiga di lingkungan Polri. Posisi sentral sebagai pengawasan di lingkungan Polri.
Penunjukan Komjen Pol Ahmad Dofiri ini sesuai langkap Kapolri Jenderal Listri Sigit Prabowo yang melakukan rotasi sejumlah pejabat tinggi jajaran Polri.
Sedangkan rotasi jabatan itu tertuang dalam Surat Telegram nomor ST/498/II/KEP./2023 tertanggal 26 Februari 2023.
Sedangkan soal rotasi jabatan itu dibenarkan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
“Iya (ada TR),” tuturnya dikutip di laman Polri Minggu 26 Februari 2023.
Di lingkungan Polri, Komjen Pol Ahmad Dofiri dikenal sebagai jenderal intelektual.
Sebelum namanya moncer dalam kasus Ferdy Sambo, jenderal yang kerap mengaku keluarga santri ini, dikenal sebagai salah satu polisi pemikir yang tenang dan cerdas.
Sederet jabatan penting pernah dijabat pria kelahiran Tegalurung, Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 4 Juni 1967 ini.
Tetapi, sebelum menduduki sejumlah pejabat penting, Ahmad Dofiri, dikenal sebagai salah satu lulusan terbaik (Adhi Makayasa) di Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989.
Jenguk Kapolda Jambi, Kapolri Beri Semangat Korban Heli Jatuh
Irjen Ferdy Sambo, Ahmad Dofiri, juga masuk tim khusus, bersama dengan dua jenderal bintang tiga lainnya.
Yaitu Irwasum Mabes Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto, dan Kabareskirim Mabes Polri Komjen Pol Agus Andrianto.
Kalau pun kemudian Ahmad Dofiri ditunjuk sebagai Ketua persidangan KKEP, wajar karena pangkat di pundaknya satu tingkat di atas Ferdy Sambo—yang berpangkat Irjen dengan bintang dua.
Tetapi, ada yang tak kalah pentingnya dari pengungkapan kasus kematian Brigadir J ini.
Kabarnya mantan Kapolda DI Yogyakarta inilah, yang berhasil memotivasi Bharada Eleizer alias Bharada E sehingga berani membuka kasus ini.
Karena motivasinya itulah Bharada E berani buka suara sehingga kasus dugaan pembunuhan berencana sehingga kasusnya terkuak.
Sejumlah prestasi pernah diungkap Komjen Ahmad Dofiri.
Saat menjabat sebagai Kapolda DI Yogyakarta, Di antaranya mengungkap penyebaran berita hoax yang mengatasnamakan Gubernur, Sri Sultan Hamengkubuwono ke X.
Komisaris Jenderal Ahmad Dofiri juga pernah menduduki sejumlah jabatan.
Yaitu menjadi Kapolres Bandung tahun tahun 2007.
Menjabat sebagai Kapoltabes Yogyakarta tahun 2009.
Menjabat sebagai Kapolda Banten tahun 2016, dan menjabat sebagai Kapolda DI Yogyakarta tahun 2016.
Menjabat sebagai Asisten Logistik Kapolri dengan pangkat inspektur jenderal tahun 2019.
Selanjutnya Ahmad Dofiri menjabat sebagai Kapolda Jabar tahun 2020, dan setahun kemudian menjabat Kabaintelam dan otomatis naik pangkat menjadi komisaris jenderal dengan bintang tiga di pundak.