Heboh! 5 Kader NU Temui Presiden Israel, Ini Reaksi Jokowi dan PBNU, Tak Main-main

Heboh! 5 Kader NU Temui Presiden Israel, Ini Reaksi Jokowi dan PBNU, Tak Main-main

17 Juli 2024 0 By Tim Redaksi

NKRIPOST.COM – Presiden Jokowi merespon soal 5 Nahdlatul Ulama yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

“Ya ditanyakan saja ke PBNU,” kata Presiden Jokowi singkat, sebelum berangkat untuk kunjungan kenegaraan ke Uni Emirat Arab dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa.

Jokowi menegaskan bahwa sikap Indonesia terhadap konflik Israel-Palestina sudah jelas, sesuai Pembukaan UUD 1945.

“Indonesia akan selalu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Itu yang terus kita pegang,” kata Kepala Negara.

Respon PBNU

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan permintaan maaf usai Nahdliyin temui Presiden Israel Isaac Herzog.

PBNU juga mengungkap ‘dalang’ di balik terjadinya pertemuan itu.

“Sepatutnya saya mohon maaf kepada masyarakat luas seluruhnya bahwa ada beberapa orang dari kalangan NU yang tempo hari pergi ke Israel melakukan engagement di sana,” kata Gus Yahya dalam konferensi pers, Selasa (16/7/2024).

“Kami mengerti dan sangat memaklumi bahwa ini, kami merasakan hal yang sama bahwa ini adalah sesuatu yang tidak patut di dalam konteks suasana yang ada saat ini,” tambahnya.

Selain itu, Gus Yahya merasa PBNU dicatut oleh organisasi bernama Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (Rahim).

Rahim diketahui terkait dengan lima orang Nahdliyin yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

“Baru saja kami menerima informasi bahwa ada satu lembaga atau organisasi bernama Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian yang membuat website rahim.or.id. Di dalam website-nya ini dia mencantumkan bahwa seolah-oleh bagian dari jaringan organisasi ini adalah LBM NU bahkan mencantumkan logo LBM NU di dalam website-nya,” kata Gus Yahya.

Gus Yahya menyebutkan PBNU telah melakukan klarifikasi kepada LBM NU.

Tapi ternyata tidak ada organisasi Rahim di LBM PBNU.

“Dan setelah dirunut, ternyata ini dari LBM NU DKI, PWNU DKI. Tadi saya juga sudah minta kepada Ketua Tanfidiah DKI saudara Syamsul Ma’rif, ini maksudnya apa? Dan kami minta kepada lembaga/organisasi yang bersangkutan untuk men-take down ini. Karena kita tidak menginginkan ada klaim yang tidak diketahui oleh PBNU,” ucapnya.

Gus Yahya mengatakan pihak yang mengundang lima orang Nahdliyin untuk bertemu Presiden Israel Isaac Herzog yakni lembaga swadaya masyarakat (LSM) advokat. Gus Yahya menyebut lembaga bidang hukum itu terafiliasi dengan Israel.

“Yang mengajak, dia ini, saya dari informasi setelah saya tanya, memang dari satu channel NGO yang merupakan advokat dari Israel,” kata Gus Yahya.

“Jadi yang membantu citra Israel, melobi untuk kepentingan Israel, dan sebagainya. Ini yang mengajak dan konsolidasikan mereka, ya memang canggih sekali biasanya caranya. Tapi sekali lagi, ini sudah sering sekali begini nih, baik di Indonesia, belahan dunia lain, Irak,” jelas dia.

Gus Yahya mengatakan bahwa kelima orang tersebut dikonsolidasikan. Gus Yahya menyebut mereka didekati secara satu per satu untuk diajak berangkat ke Israel.

“Memang mereka di sana programnya adalah sekadar pertemuan-pertemuan intervene dialog di sana dengan berbagai pihak. Katanya tanpa agenda pertemuan dengan Presiden Israel sebelumnya. Dan itu mendadak diadakan di sana,” ungkap dia.

“Saya kira ini karena masalah ketidaktahuan teman-teman ini tentang konstelasi peta. Karena ya mungkin belum cukup umur atau bagaimana ya jadi hasilnya beda seperti yang diharapkan,” imbuhnya.