5 Jenderal Polisi Wanita Menginspirasi, Ada yang Berpangkat Bintang 1 Termuda RI, Begini Kisahnya
11 Maret 2022BERIKUT ini jajaran polisi wanita yang menjabat sebagai Jenderal yang masih bertugas dalam penanganan dan penyidikan terhadap kasus kejahatan yang melibatkan kaum wanita.
Simak segudang prestasi selama kepemimpinannya.
Berikut suguhkan ulasan tokoh Jenderal Polisi Wanita Inspirasi :
- Irjen Pol Sri Handayani
Irjen. Pol. (Purn) Sri Handayani sering disapa Sri lahir di Surakarta (14 April 1962), adalah seorang purnawirawan Polri yang menjabat sebagai Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri.
Sri alumni dari FKIP UNS Surakarta, lalu melanjutkan dengan mengikuti seleksi di Sekolah Calon Perwira (Sepa) Polri tahun 1986 yang memiliki pengalaman di bidang SDM.
Ia merupakan seorang atlet nasional lari gawang dan sering memenangi kejuaraan.
Sebelum ia masuk dalam dinas kepolisian dan juga atlet peraih medali perak PON cabor lari gawang, dan pernah meraih peringkat ke-2 pada kejuaraan atletik veteran tingkat nasional di Semarang.
Selain itu Ia pernah berprestasi di cabang olahraga tingkat nasional dan juara gawang 400 meter, dan tercatat menjadi atlet yang mewakilkan Jawa Tengah di tingkat nasional.
Awal karirnya dimulai menjabat sebagai Pama Pada Subditbinjas Ditpers Polri tahun 1986, Paur Subbag Binsis Subdit Binjas Ditpers Polri tahun 1987, Paur Subbag Anev Bag Harkat Subdit Minpers Polri tahun 1996, dan Kabag Tajas Bag Harkat Subdit Binjas Ditminpers Polri tahun 1997.
4 tahun kemudian, ia berhasil menjabat sebagai kabag Wat Ditpers Polda Metro Jaya tahun 2001, Wakapolres Metro Jakarta Selatan tahun 2003, Kasubbag Prolat Bag bang Pers SDM Polri tahun 2004, Kabag Binkar Polda Jateng tahun 2005, dan Kapolres Sragen Polda jateng tahun 2006.
Karirnya semakin bersinar dengan menjabat sebagai Kapolres Karanganyar Polda Jateng, Wakasepolwan Lemdiklat Polri tahun 2009, Kasepolwan Lemdikpol tahun 2010, dan Analis Kebijakan Madya Lemdiklat tahun 2014.
Selain itu, Sri juga pernah menjabat sebagai Kasat Manggala Praja IPDN, Kasetukpa Lemdiklat Polri tahun 2016, Wakapolda Kalimantan Barat tahun 2018, Karowatpers SSDM Polri tahun 2019 dan di akhiri dengan jabatan Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri tahun 2020.
- Brigjen Pol Nur Afiah
Brigjen. Pol. (Purn) Nur Afiah sering disapa Nur lahir di Makassar (22 Mei 1960), adalah seorang purnawirawan Polri yang menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Sespimma Sespim Lemdiklat Polri.
Nur lulusan dari Sekolah Calon Perwira (Sepa) Polri tahun 1984 yang berpengalaman dalam bidang SDM, yang merupakan satu-satunya Polwab asal Makassar yang berpangkat Jenderal.
Awal karirnya dimulai dari menjabat sebagai Paur Pullahta Sepolwan tahun 1984, Paur Bin Plin Sepolwan Lemdiklat Polri tahun, Paur Subbag Minjas Bag Binnis Subdit Binjas Dit Watpers Polri tahun 1993, dan PS Kasubbag Binor Bag Bangpers Subdit Binjas Dit Watpers Polri tahun 1996.
Dalam satu kemudian, Nur berhasil dengan menjabat sebagai Kasubbag Binor Bag Bangpers Subdit Binjas Dit Minpers Polri tahun 1997, Kabag Bangpres Subdit Binjas Dit Minpers Polri tahun 2000, Pamen Sespim Dediklat Polri tahun 2001, dan Kasi Potmas Subdit Dikmas Dit Lantas Deops Polri tahun 2002.
Karirnya semakin bersinar di tahun 2003 dengan menjabat sebagai Kasi Berdayamas Subdit Dikmas Dit Lantas Babinkam, Kasubbid Dokliput Bid Prodok Div Humas Polri, dan Kabag Binjas Robinjah Sde Sdm Polri tahun 2007.
Berkat kerja kerasnya, ia juga berhasil menjabat sebagai Karo Pers Polda Banten, Pamen Polda Banten, Analis Kebijakan Madya Bidang Watpres Ssdm Polri tahun 2010, Kabagkuhanjardikbangspes Rokurlum Lemdikpol tahun 2011, dan Wakapolda Sumbar tahun 2015.
Selain itu, mendapat amanah dengan jabatan Widyaiswara Madya Sespim Lemdiklat Polri tahun 2017, dan selang setahunnya Ia kembali naik jabatan sebagai Analis Kebijakan Utama Sespimma Sespim Lemdiklat Polri.
- Irjen Pol Basari Panjaitan
Irjen. Pol. (Purn). Basaria Panjaitan sering disapa Basari lahir di Pematangsiantar (20 Desember 1957), adalah perempuan pertama yang terpilih menjadi komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia.
Basaria alumni dari SD Nasrani Medan yang lulus tahun 1970, selanjutnya di SMP Putri Cahaya Medan yang lulus 1976, dan melanjutkan di SMA Negeri 3 Medan.
Basaria merantau ke Kota Jakarta untuk menempuh Pendidikan di Universitas Jayabaya dengan jurusan akutansi.
Ia pun tak berpuas diri dengan meneruskan pendidikannya di Sekolah Tinggi IBLAM dengan jurusan hukum pidana.
Setelah lulus, ia pun memiliki ketertarikan untuk menjadi seorang Polisi Wanita (Polwan) sehingga meneruskan jenjang Pendidikannya di Universitas Indonesia dengan jurusan hukum ekonomi.
Selanjutnya ia mengikuti seleksi dari Sekolah Calon Perwira (Sepa) Polri di Sukabumi dan menempuh pendidikan di Sepamilsukwan Polri jurusan hukum tahun1983/1984.
Tak hanya itu, ia melanjutkan pendidikannya dengan mengikuti Pascasarjana di Universitas Indonesia jurusan Magister Hukum Ekonomi, setelah lulus sebagai polwan berpangkat Ipda yang ditugaskan di Reserse Narkoba Polda Bali.
Awal karirnya di mulai menjabat sebagai Paur Subdisbuk Disku Mabes Polri tahun 1984, selanjutnya panit Sat. Idik Baya Ditserse mabes Polri tahun 1990, dan Kasat Narkoba Polda NTB 1997.
Dalam tiga tahun berikutnya, Ia berhasil menjabat sebagai Kabag narkoba Polda Jabar tahun 2000, Dir Reskrim Polda Kepri tahun 2007, dan Penyelidik Utama Dit V/Tipiter Bareskrim Polri tahun 2008.
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Kapusprovos Divpropam Polri, Karobekum Sdelog Polri, dan Widyaiswara Madya Sespim Polri tahun 2010.
Basaria pensiun dari Dinas Kepolisian dengan jabatan terakhir Sahlisospol Kapolri dengan menggantikan Irjen. Pol. Tubagus Anis Angkawijaya, Ia menjabat Staf Ahli Sosial Politik kapolri mulai dari 3 September 2015 hingga 20 Desember 2015.
Tak hanya itu, ia mendapatkan kepercayaan kembali untuk menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Indonesia dengan menggantikan Dr. Bambang Widjojanto, S.H.
Ia pun menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Pemberantasan mulai dari 21 Desember 2015 hingga 20 Desember 2019 dan yang melantik adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Basaria menjadi contoh teladan untuk polwan yang lainnya, Ia tercatat menjadi perempuan pertama yang memiliki pangkat Inspektur Jenderal (bintang dua) dalam sejarah Kepolisian Negara Republik Indonesia berdasarkan Surat keputusan Presiden RI Nomor : 81/Polri RI/Tahun 2015 dan Surat Telegram Kapolri Nomor: STR/843/X/2015 tertanggal 20 Oktober 2015.
Berkat perjuangannya, ia tercatat juga sebagai Wanita pertama pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia dan sempat masuk dalam daftar 100 wanita yang paling berpengaruh di Indonesia.
Selama masa Dinas Kepolisian, Basari sukses membongkar jaringan penyeludupan mobil mewah yang melibatkan aparat di Batam dan pernah memeriksa mantan kabareskrim, Komjen Susno Duaji atas tindak pidana pelanggaran Kode Etik.
- Brigjen Pol Ida Oetari Poernamasasi
Brigjen. Pol. Ida Oetari Poernamasasi sering disapa dengan Ida lahir di Probolinggo (9 Desember 1964), adalah seorang perwira tinggi Polri yang menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah mulai dari 18 Februari 2021.
Ida ditetapkan menjadi Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan melalui Surat Telegram Kapolri Nomor ST/318/II/KEP/2021 tertanggal 18 Februari 2021.
Ida alumni dari Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) tahun 1987 yang berpengalaman di bidang SDM.
Ia berhasil menjadi Polisi Perempuan (Polwan) termuda yang mendapat anugerah bintang satu.
Awal karirnya dimulai dari Panit Dis Dokkes Polda Jatim Biddokkes Polda Jatim tahun 1987, Paur Set Spri Pim Polda Jatim tahun 1996, Kabagwatpers RoSDM Polda Jatim tahun 2002, SMF Subbid Dukkes Bid Dokkes tahun 2003, dan Kasubbagkatbata Bagpangkat Robinkar SSDM Polri tahun 2005.
Tiga tahun kemudian ia diangkat menjadi Kasubbag Jianlat Bag Banglat Robngpers SDE SDM tahun 2008, Kabag Kermalugri Robangpers SDE SDM, Kabaggassus Robinkar SSDM Polri tahun 2010.
Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Pamen SSDM Polri tahun 2011, Pati Bareskrim Polri tahun 2013, dan Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerintahan Deputi Bidang Rehabilitasi BNN tahun 201.
Karirnya semakin bersinar dengan menjabat sebagai analis Kebijakan Utama Lemdiklat Polri tahun 2017, dan Wakapolda Kalteng tahun 2021.
Dalam kesibukannya di Dinas Kepolisian, ia juga berhasil menjabat sebagai Ketua Konferrensi Polwan Sedunia atau International Association of Women Police (IAWP) tahun 2020.
- Brigjen Pol Juansih
Brigjen. Pol Juansih lahir di Kabupaten Majalengka (2 Agustus 1964), adalah seorang perwira tinggi Polri sebagai Karojianbang Lemdiklat Polri mulai dari 1 Juni 2021.
Juansih alumni dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, selanjutnya Ia mencoba seleksi hingga menjadi lulusan terbaik angkatan VI.
Juansih merupakan satu-satunya Polwan bergelar doktor di Polri dengan masa dinasnya dimulai dari tahun 1989 hingga sekarang, namanya tak asing lagi di Korps Bhayangkara.
Awal karirnya dimulai dari Inspektur Muda Sepolwan, Kapolres Surabaya Timur tahun 2005, Kapolres Batu tahun 2007, Wakapolwil Bojonegoro tahun 2008, Karo Pers Polda Banten tahun 2009, dan Karo Log Polda Jatim tahun 2010.
Satu tahun kemudian, Ia berhasil menjabat Karosarpras Polda Jatim tahun 2011, Kabagrenmin Sarpras Polri tahun 2013, Kabidjemen Sespim Lemdikpol Polri tahun 2013, dan Kabidjemen Sespim Lemdikpol Polri tahun 2015.
Sepak terjang karirnya semakin cemerlang dengan menjabat sebagai Direktur Pemberdayaan Alternatif BNN tahun 2017, Analis Kebijakan Utama bidang Bindiklat Lemdiklat Polri tahun 2018, hingga di tahun 2021 Ia naik jabatan menjadi karojianbang Lemdiklat Polri.
(NKRIPOST/Tribunnews)