Selain 15 BPR, 5 Bank Ini Akan Berhenti Beroperasi di Seluruh Indonesia, Berikut Kabar Lengkapnya
20 Oktober 2024 3 By Tim RedaksiNKRIPOST.COM – Puluhan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) akan berhenti beroperasi diseluruh Indoensia.
“Beberapa kita harus terpaksa menutup BPR, hampir menutup BPR di berbagai daerah dan sudah menutup mungkin sekitar lebih dari 20 sekarang itu BPR kita tutup karena memang persoalan-persoalan mengatasi masalah keuangan yang dihadapi oleh BPR-BPR ini,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, Dilansir dari nesiatimes.com, Rabu (16/10/2024).
Dian Ediana Rae mengatakan pihaknya membuat kebijakan baru guna mencegah bertambahnya jumlah BPR yang tutup.
Menurutnya, bank tersebut tidak boleh dimiliki berbagai kepala pemerintah daerah dan ke depannya akan diinduki oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Ia menegaskan bahwa BPR harus single present policy, yang artinya tidak boleh lagi misalnya di kabupaten dimiliki oleh bupati.
Nantinya, kata dia, akan dikonsentrasikan di bawah pemerintah provinsi dan tetap ada keperluan saham kabupaten tetapi di bawah pengendalian BPD.
Sementara saat dikonfimasi usai acara, Dian menyebut jumlah 20 lebih BPR yang tutup tahun ini merupakan prediksi dari OJK.
“Sampai ke angka 20 itu mungkin, kalau dalam beberapa bulan ini ada yang stor modal. Itu bisa mungkin bisa selesai,” terangnya.
Dian mengatakan saat ini pihaknya masih terus memantau kinerja BPR tersebut.
Ia pun berharap BPR yang tutup tahun ini mudah-mudahan bisa kurang dari itu.
Sebelumnya, OJK sendiri tercatat telah mencabut izin usaha 15 BPR dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
Dian menyebut pencabutan izin usaha menjadi salah satu tindakan pengawasan OJK dalam rangka menjaga dan memperkuat industri perbankan nasional serta melindungi konsumen.
Menurutnya, pemegang saham dan pengurus BPR tidak mampu melakukan upaya penyehatan terhadap BPR/BPRS
Hal tersebut sebagian besar terjadi karena adanya penyimpangan dalam operasional BPR.
Pemerintah harus menjamin seluruh rekening di BPR. Tapi hanya jamin pokok tabungan. Tidak termasuk bunga. Jika tidak kalo hal ini terus bergulir. Kwatir masalah akan jadi besar. Dan tidak menutup kemungkinan akan berdampak sistematis. Soalnya banyak UMKM yg tabung di BPR. Jika UMKM Indonesia lumpuh dapat dibayangkan apa yg akan terjadi. Yg pertama tentu banyak yg kehilangan kerja. Sementara korban phk begitu banyak. Apa Akibatnya tentu membludaknya pengangguran dan akan mengancam stabilitas. Yg kedua tentu inflasi. Sebab banyak produk yg dihasilkan oleh umkm. Kalo UMKM yg memproduksinya sedikit (banyak yg bangkrut) tentu harga akan naik
Banyak bpr yg g jelas,msk keluar kampung d pedesaan yg targetnya ngasih pinjaman uang kpd emak” dng angsuran cicilan perminggu sekali sampai total 100 mgg lmnya….apakah tdk dicurigai keabsahan dan akurat nya ?
OJK harus transfaransi juga karena banyak yayasan yg mengelola keuangan dl hal pinjam on line dgn mendalihkan terdaftar di ojk kemudian mewajibkan membayar biaya ojk yg jumlahnya tdk jelas tarifnya kpd setiap konsumennya.
Apa benar seperti itu ?