Kabar Kurang Baik Bagi Para Nasabah, 127 Bank Ini Resmi Gulung Tikar di Indonesia, Sejak 2005 sampai 2024, Berikut Daftar Lengkapnya

Kabar Kurang Baik Bagi Para Nasabah, 127 Bank Ini Resmi Gulung Tikar di Indonesia, Sejak 2005 sampai 2024, Berikut Daftar Lengkapnya

20 November 2024 1 By Tim Redaksi

NKRIPOST.COM – Ratusan bank berhenti beroperasi di indonesia.

Bank-bank yang dimaksud sebagian besar merupakan BPR dan BPRS yang telah menyelesaikan proses likuidasi.

“Sejak LPS beroperasi pada tahun 2005 hingga 30 September 2024, jumlah BPR-BPRS yang telah dilikuidasi mencapai 137 bank, yang terdiri dari satu bank umum, 123 BPR, dan 13 BPRS,” kata Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, seperti yang dilansir dari detik.com pada Rabu (20/11/2024).

“Sedangkan sepanjang tahun 2024 atau hingga triwulan III 2024, lanjut Purbaya, LPS mencatat ada sebanyak 15 BPR-BPRS yang dicabut izin usahanya (CIU) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). alu ada sebanyak 17 BPR-BPRS yang masih berlangsung proses likuidasinya, di mana ada tambahan dua dari tahun lalu. Pada tahun 2024 LPS berhasil melakukan penyehatan terhadap satu BPR Indramayu yang sebelumnya ditampilkan oleh OJK sebagai bank dalam resolusi dan telah kembali menjadi bank normal pada bulan Mei 2024. Ini kasus pertama. Ini juga bisa terjadi karena kerjasama erat antara LPS dengan OJK,” ujarnya.

LPS juga telah menyelesaikan proses likuidasi dari dua BPR yakni BPR Pasar Umum dan BPR Persada Guna pada 2024 ini.

Menurutnya, proses likuidasi atas kedua BPR tersebut menunjukkan efisiensi yang baik dengan rata-rata waktu penyelesaian selama 15 bulan.

Selain itu, Purbaya juga melaporkan bahwa LPS berhasil meningkatkan efisiensi pembayaran klaim kepada nasabah penyimpan bank yang dicabut izin usahanya.

Sampai dengan triwulan III 2024, realisasi pembayaran pertama kali dan sebagian besar atas simpanan layak bayar rata-rata membutuhkan 5 hari kerja sejak pencabutan izin usaha BPR atau BPRS.

“Ini lebih cepat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Percepatan pembayaran klaim ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan masyarakat tidak panik ketika terdapat bank yang bermasalah,” kata Purbaya.

“Jadi kami senang berusaha merubah citra kami. Kalau dulu kami dikenal sebagai malaikat maut, kalau LPS datang, bank akan jatuh. Sekarang kita jadi sahabat nasabah, Pak. Kalau LPS datang, uang nasabah aman,” sambungnya.